Monday, August 24, 2009

PROSESI NGEREH DI KUBURAN MENGGUNAKAN TIGA BUAH WALUNG ( TENGKORAK MANUSIA )DIMANA MENDAPATKAN PALA WALUNG? MEMOHON KEPADA IDA BETARA DI MRAJAPATI. PADA SAAT DIPERLUKAN, PALA WALUNG TERSELIP DI ANTARA SEMAK DI BAWAH POHON KEPUH. INI BENAR-BENAR PERISTIWA YANG IRASIONAL, NAMUN DIJALANKAN SEBAGIAN PENDUDUK HINDU BALI

Banyak anggapan ngereh sebagai sebuah prosesi yang mengada, untuk memenuhi keinginan mistik sedikit orang. Tampaknya ini persoalan serius dan memiliki akar kepurbaan yang panjang. Orang bisa menengarainya sebagai warisan paham TANTRAYANA dari kerajaan singosari abad 13, tepatnya setelah Bali diserang oleh Kertanegara pada tahun 1275, Kertanegara melakukan upacara Pentasbihan Bhairawa, ia membuat dirinya sendiri untuk program imprealisme ke seluruh Nusantara. Mungkin penduduk Bali terpesona oleh kesempurnaan Kertanegara sehingga paham yang dikembangkannya terpengaruh sampai ke Bali

Terlepas dari kaitannya sejarah itu,prosesi ngereh di Bali dijalankan dengan sangat rahasia dan rumit.akan tetapi, penuh dengan pengalaman mistik yang irasional dan mencekam. Sebagaimana disampaikan banyak mitos dan lontar, prosesi itu hendak mencapai tujuan mendapatkan kesaktian, yang diungkapkan dalam bahasa yang berbeda-beda, antara lain agar ketedunan Ida Betara, kemasukan roh yang lebih tinggi dan menjadi petapakan itu sakti,dengan demikian dapat menjalankan fungsinya sebagai penolak ancaman niskala dan mengayomi penduduk di sekitar linggih petapakan itu

Tidak banyak yang mengetahui dan pernah terlibat dalam prosesi itu. Justru karena itu, kami ingin mendapatkan informasi seputar ngereh di jaman yang dianggap supramodern,apakah prosesi ini suatu bukti bahwa Bali energi alam ,dihuni banyak mahluk niskala, yang sewaktu-waktu dapat menunjukan kekuatan dan kesaktiannya melalui tanda-tanda pada manusia sekala dalam prosesi itu. Yang jejas penduduk Bali memiliki banyak keinginan mistik, yang tidak ada di belahan dunia manapun.

0 comments:

Post a Comment